Presiden Joko Widodo didesak untuk melakukan evaluasi kerjasama pembelian minyak mentah sebanyak 100 ribu barel dari Sociedade Nacional de Combustiveis de Angola EP (Sonangol EP).
Pasalnya, bos perusahaan minyak Sonangol EP, Sam Pa dikabarkan ditangkap otoritas Tiongkok untuk diinvestigasi atas kasus yang menjeratnya.
“Kerja sama antara Sonangol EP dan Pemerintah harus segera dievaluasi,” ujar Anggota Komisi VI DPR RI, Bambang Haryo Soekartono dalam keterangannya, Minggu (18/10).
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, kerja sama antara Pemerintah dan Sonangol EP patut diduga adanya permainan, seperti kasus bos Sonangol, Sam Pa di Tiongkok.
“Saya menduga ada permainan sampai-sampai Presiden Jokowi sangat cepat teken MoU kerja sama itu,” sergahnya.
Selain itu, Bambang Haryo juga menanyakan kinerja ISC Pertamina yang digadang sebagai trading minyak menggantikan Petral yang bisa memberikan rekomendasi atas kerja sama trading Sonangol EP dan Pemerintah.
“Apakah kinerja ISC Pertamina hanya rekomendasi tanpa melihat dulu track record perusahaan yang akan melakukan kerjasama,” tutup Legislator dari Dapil Jawa Timur I itu.