Saya terharu ketika mendapatkan informasi bahwa Prabowo menolak kuliah George Washington University (GWU). Jiwa nasionalisme membela tanah air telah terjejal di dada anak muda ini. Prabowo sebagai salah satu pelajar terbaik di American University in London, mendapat tawaran kuliah di GWU melalui secarik surat resmi bertanggal 26 Maret 1968.
Penolakan Prabowo menerima tawaran kuliah di perguruan tinggi terpandang tersebut bersebab karena ingin mengikuti pendidikan di Akademi Militer. Prabowo memilih melanjutkan pendidikan di dalam negeri mengikuti jejak dua orang pamannya. Sejarah TNI mencatat Subianto Paman Prabowo gugur dalam pertempuran di Lengkong Tanggerang.
Saya mau masuk AKMIL Magelang” ucap Prabowo cilik. Seperti dikutip dalam memoar Prabowo : “ayah berikan saya nama Subianto. Seorang pejuang. Saya juga ingin menjadi seorang pejuang. Saya ingin membela negara saya. Jika perlu, darah saya untuk merah putih.
Nah kini kita paham, kenapa Prabowo ingin menuntaskan pengabdian kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) . Kecintaan kepada bumi pertiwi sungguh luar biasa. Prabowo lebih memilih menjadi tentara dari pada menyandang gelar sarjana Universitas Luar Negeri. Menurut Prabowo Profesi prajurit sapta marga sebagai wadah pengabdian bela negara bisa di terapkan secara langsung dalam arti yang sesungguhnya.