KOTA MUNGKID, suaramerdeka.com – Menjelang pemilihan bupati (Pilbup) Magelang 27 Oktober 2013 mendatang, DPP Partai Gerindra semakin serius memenangkan pasangan H Muhammad Arwan dan H Haiban Hajid (Marhaban).
Sekjen DPP Partai Gerindra H Ahmad Muzani bahkan turun langsung untuk memimpin konsolidasi pengurus mulai tingkat DPC hingga PAC (kecamatan). DPP Partai Gerindra juga membentuk tim pemenangan Pilbup yang terdiri dari pengurus serta relawan sayap partai.
Muzani mengatakan dari jumlah pemilik suara sekitar 900 ribu ada sekitar 40 persen yang golput. Dengan demikian ada sekitar 600 ribu suara yang akan diperebutkan enam bakal pasangan calon (bapaslon) bupati dan wakil bupati.
Dari jumlah itu, kata Muzani, Gerindra menargetkan mampu memeroleh 250 ribu suara untuk pasangan Marhaban. Untuk meraih target itu, tim pemenangan Marhaban akan memaksimalkan kinerja mesin partai, baik kader Gerindra maupun PKNU.
Dalam tempo sepekan ini, DPC Gerindra Kabupaten Magelang diwajibkan untuk memiliki kepengurusan 100 persen sampai tingkat anak ranting (dusun).
“Hitung-hitungan kami, 250 ribu suara bisa diperoleh dengan memaksimalkan kinerja mesin partai. Jika setiap anak ranting bergerak, saya kira setiap TPS mendapatkan 25 suara tidak akansulit. Ini akan memberi kita kemenangan,” kata Ahmad Muzani di rumah makan Uluwatu, kemarin.
DPP Gerindra juga mendorong Arwan dan Haiban untuk rajin menyapa masyarakat pedesaan, baik dari kalangan NU, maupun lainnya.
“Kita akan dekati pemilih netral dan pemula. Mereka harus didekati, disapa, disenyumi, disalami dan kalau perlu disangoni,” katanya sambil bercanda.
Ketua DPD Partai Gerindra H Abdul Wachid mejelaskan untuk memenangkan pasangan Gerindra pihaknya siap mencontoh falsafah Sunan Kalijaga. Yakni strategi untuk menguasai pedesaan dan mengepung perkotaan.
“Kita gunakan falsafah Sunan Kalijaga. Kepung desa dan kuasa kota. Kami tahu harus bertindak cepat untuk mengimbangi partai-partai yang sudah berpengalaman. Kami harus kerja keras dan kerja cerdas,” kata Abdul Wachid.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Marhaban KH Nur Machin (Gus Machin) menambahkan pihaknya memiliki program unggulan berupa Pendidikan kepesantrenan. Lewat program ini, siswa Muslim dari tingkat SD sampai SMA akan diajari cara thoharah (bersuci) dan pesolatan (shalat).
“Selama ini baca tulis Al Quran (BTQ) tidak menyentuh pokok persoalan. Banyak siswa SD yang masuk SMP Subhanul Waton ternyata belum lancar shalat. Kita ajari lagi cara mereka shalat,” jelas pimpinan Ponpes API Tegalrejo tersebut.
( MH Habib Shaleh / CN19 / SMNetwork )
Sumber: suaramerdeka.com