VIVAnews – Partai Gerindra binaan Prabowo Subianto menampik adanya gesekan di internal partai menyusul mundurnya Wakil Ketua Umum Gerindra Halida Hatta dari partai, dan dicoretnya nama Ketua Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Fami Fachrudin dari kepengurusan partai.
“Tidak ada. Ibu Halida mengajukan pengunduran diri sudah cukup lama, sekitar tiga-empat bulan lalu karena permintaan dari kantor barunya, yaitu sebuah perusahaan Jepang, yang tidak membolehkan stafnya berpolitik,” kata Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, kepada VIVAnews, Kamis 5 Juli 2012.
Namun terkait Fami, Suhardi tidak bisa berkomentar banyak. Partai Gerindra pasca Kongres Luar Biasa Maret 2012 memang menggodok dan menetapkan kepengurusan baru. “Saya tidak tahu kenapa Fami tidak dimasukkan. Ada tim khusus yang mengolah (menetapkan nama-nama pengurus), bukan saya,” terang Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM itu.
Kongres Luar Biasa Gerindra yang baru berlangsung menetapkan Prabowo sebagai calon presiden sekaligus secara tersirat menetapkan kembali kepengurusan. “Artinya, kepengurusan berlanjut, tapi berubah format,” ujar Suhardi. Perubahan ini diperlukan agar Gerindra dapat menampung aspirasi masyarakat luas.
Pasalnya, jelas Suhardi, saat ini banyak orang ingin masuk Gerindra bahkan telah masuk Gerindra, sehingga keanggotaan membludak dan kepengurusan harus dilebarkan. “Ada tim khusus untuk menyeleksi siapa yang masuk ke kepengurusan sekarang,” kata dia.
Sebelumnya Fami yang ikut merumuskan manifesto Gerindra, memprotes terbuka perihal tidak dimasukkannya dirinya ke kepengurusan Gerindra lewat jejaring sosial twitter. Fami menengarai namanya hilang karena kritik yang pernah ia sampaikan lewat pesan singkat kepada Prabowo.
“Ada sebuah acara di televisi, di mana Prabowo berbicara mengenai agenda kerakyatan. Namun di TV itu justru diperlihatkan Prabowo menaiki kuda, punya kantor luas, dan ajudannya banyak. Akibatnya banyak orang mengkritik,” kata Fami. Kritikan orang-orang yang masuk melalui dirinya itulah yang ia sampaikan kepada Prabowo.
Sayangnya Fami merasa Prabowo merespons negatif maksudnya. Bahkan dalam salah satu forum partai, Prabowo menyinggung soal adanya kader yang tidak loyal kepadanya. “Orang tak paham maksudnya siapa. Tapi saya tahu, itu saya yang disebut,” ujarnya.
Apapun, Suhardi menegaskan Partai Gerindra saat ini dalam kondisi utuh. “Kami solid, Kongres Luar Biasa juga solid. Lihat partai lain yang luar biasa ributnya, tapi tidak ada masalah di kami,” kata dia. (umi)