JAKARTA – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menolak rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi sebesar Rp 1.500 per liter.
Bahkan Ketua Umum Gerindra Suhardi mempertanyakan kebijakan yang diambil pemerintah tersebut. Karena sebenarnya hal itu tidak akan terjadi jika pemerintah melakukan kebijakan mengatur penggunaan BBM subsidi dengan membatasi jumlah kendaraan pribadi.
“Mengapa hanya menaikkan harga BBM? Mengapa tidak ada upaya mengurangi pemakaiannya? Mengapa terus mendatangkan 7 juta motor setiap tahun? Bayi yang baru lahir ceprot kamu kredit dua motor. Ini ada apa ini? Mengapa tidak ada pembatasan penggunaan motor dan mobil pribadi?” ujar Suhardi mempertanyakan sikap yang diambil pemerintah tersebut, Kamis (8/3/2012).
Suhardi juga mempertanyakan mengapa tidak ada penambahan infrastruktur angkutan massa. Dia mencontohkan, saat zaman Belanda dulu rel kereta api sepanjang 12 ribu kilometer, namun sekarang hanya 4 ribu kilometer.
Karena jika pemerintah bisa melakukan penambahan infrastruktur angkutan massa seperti kereta api, maka tidak akan ada namanya pembengkakan atau jebolnya kuota BBM.
“Satu kereta api itu bisa mengangkut 2 ribu orang. Sekarang orang pegang satu kendaraan di jalan, sementara naik kereta api kita istirahat,” tegasnya.
(tribunnews.com)