JAKARTA – Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) dalam surveinya mengungkapkan, nama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi figur yang paling disukai masyarakat Indonesia. Hal ini setelah dalam survei yang dilakukan pada 1.850 orang yang memiliki hak pilih dalam pemilu 2014 di 33 provinsi di Indonesia, terdapat 16,40 persen orang yang mengatakan menyukai dan memilih Prabowo.
Namun tak dijelaskan secara rinci mengapa masyarakat memilih nama Prabowo yang tak begitu bersinar saat ini dibanding tokoh-tokoh lainnya. “Figur capres yang disukai publik saat survei per Januari sampai dengan Februari 2012, di urutan pertama diraih oleh nama Prabowo,” ujar Direktur Puskaptis, Husin Yazid, dalam diskusi survei tersebut di Jakarta, Senin (27/2/2012).
Selain nama Prabowo, ada beberapa nama tokoh lain yang menyusul sebagai figur yang disenangi publik yaitu Ketua Umum PAN yang juga Menko Perekonomian, Hatta Radjasa, dipilih oleh sekitar 14,60 persen. Dilanjut oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebesar 13,15 persen, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebanyak 12,95 persen, serta Akbar Tandjung sebanyak 12,65 persen.
Di antara nama-nama tokoh lima besar itu, juga disebut beberapa tokoh yang masuk nominasi figur capres yang disukai, diantaranya istri Presiden RI, Ani Yudhoyono sebanyak 2,90 persen, dan Menteri Agama Suryadharma Ali mendapat dukungan sebesar 1,70 persen. Sementara itu, Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD yang diidolakan banyak kalangan hanya dipilih 2,90 persen, pengusaha dan tokoh ormas Nasdem, Surya Paloh mendapat dukungan sebanyak 1,20 persen, Wiranto dipilih oleh 2,45 persen orang dan Sri Sultan Hamengkubuwono dipilih masyarakat jumlah 3,25 persen.
Terakhir, nama yang belakangan kontroversial dalam kasus Nazaruddin, Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Demokrat juga dipilih oleh 5,40 persen masyarakat sebagai figur yang disukai.
Melihat daftar tokoh ini, Pengamat Politik, Yudi Latif mempertanyakan nama salah satu tokoh Jusuf Kalla yang belakangan justru disebut-sebut akan mendapat peluang besar dari Pipres 2014 nanti. Menurut Puskaptis nama Kalla tak dimasukkan, karena tak masuk dalam posisi struktural partainya.
“Banyak tokoh di sini, ada nama Prabowo juga, tapi kenapa tidak ada nama Jusuf Kalla yang sudah disebut akan mendapat banyak dukungan dalam pemilu,” tanya Yudi.
Selain melakukan survei figur Capres, lembaga survei ini juga menanyakan Calon Wakil Presiden yang disukai oleh responden. Beberapa diantaranya Hatta Radjasa sebanyak 15,20 persen, Akbar Tandjung 10,55 persen, Hidayat Nur Wahid sebanyak 10,10 persen, Anas Urbaningrum 8,20 persen. Sementara sebagian besar responden sebanyak 26,55 persen menyatakan tidak tahu calon wapres yang terbaik.
(kompas.com)