Di tengah ketidakpastian nasib Koperasi Unit Desa (KUD) atau koperasi-koperasi lain yang beranggotakan para petani, tersiar kabar bahagia, lahirnya Koperasi Indonesia Mawar Melati. Ditengok dari usianya, Koperasi Indonesia Mawar Melati ini memang baru seumur jagung.
Koperasi ini lahir pada 08 Pebruari 2011, pada awalnya bernama Koperasi Perempuan Indonesia. Pada 27 April 2011, bertepatan digelarnya rapat pengurus, nama koperasi ini menjadi Koperasi Perempuan Indonesia Mawar Melati. Dan, setelah berkonsultasi dengan Deputi Kelembagaan Kementerian Negara Koperasi (Kemenegkop) dan UKM, sejak 18 Mei 2011, berubah menjadi Koperasi Indonesia Mawar Melati.
Saat ini, Koperasi Indonesia Mawar Melati yang berkantor di Jalan Harsono RM No. 54, Ragunan, Jakarta Selatan, sudah memiliki enam cabang. Masing-masing KoperasiPrimer dan Sekunder Bandung, Koperasi Primer Tangerang, Koperasi Sekunder Banten, Koperasi Primer Purwakarta, dan Koperasi Primer dan Sekunder Tabanan, Bali. Koperasi Indonesia Mawar Melati bersifat sebagai Koperasi Kon-sumen. Para pemrakarsa koperasi adalah para figur dari berbagai latar belakang, mulai dari Perempuan Indonesia Raya (PIRA), pensiunan PNS, PNS aktif, Perempuan Pengusaha UMKM, aktivis Parpol, hingga Ibu Rumah Tangga. Tujuannya untuk pemberdayaan dan berbuat sesuatu yang nyata bagi Indonesia yang adil, makmur dan bermartabat.
“Kami khawatir melihat kenyataan banyak modal yang dilarikan ke luar negeri, sementara pelaku UMKM di dalam negeri menjerit karena kekurangan modal. Kami juga prihatin menyaksikan sumber daya alam (SDA) kita diekspor dalam bentuk mentah, padahal kita bisa mendapat harga lebih baik, jika SDA itu kita olah dahulu,” kata Ketua Umum Koperasi Indonesia Mawar Melati DR. Ir. Endang S. Thohari, M.Sc.
Karena itu Koperasi Indonesia Mawar Melati, menurut Endang, memasang target untuk ikut melakukan penguatan ekonomi nasional, mencegah Capital Out Flow, dan Capital Fly ke luar negeri. Caranya, menurut Endang S. Thohari, mempermudah akses permodalan, pasar, penguatan kelembagaan, pengelolaan SDA untuk tidak diekspor dalam bentuk bahan dasar, memperluas lapangan kerja, meningkatkan kemampuan potensi andalan wilayah sesuai dengan Agro Ekological Zone, serta meningkatkan kapasitas SDM sesuai Sosio Culture setempat.
Diusianya yang belum setengah tahun ini, Koperasi Indonesia Mawar Melati sudah mulai menggeliat dengan melakukan berbagai kegiatan. Antara lain, menyelenggarakan arena Pasar Sabtu, dengan menjual pakaian layak pakai (30 April). Mengikuti Fiesta Smesco (23-27 Maret), melaksanakan Agrowisata di Cimanggu, Bogor, (7 Mei). Juga menyelenggarakan Lokalatih Tepung Nusantara di Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP), Kementerian Pertanian, bekerjasama dengan Organisasi SRIKANDI, IAPI, PERINDRA dan PIRA. Mengingat koperasi ini usianya masih sangat muda, pengurus Koperasi Indonesia Mawar Melati terus menerus melakukan sosialisasi koperasi, antara lain hadir dan mengikuti berbagai undangan. Selain membuka pendaftaran anggota baru, dan menjembatani akses pasar dan modal bagi anggota.