Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama, Said Aqil Siradj mengaku tidak heran dengan kinerja lamban menteri, yang sempat dikeluhkan presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY).
Saat ditemui usai workshop, “Deradikalisasi Agama Berbasis Kyai/Nyai dan Pesantren: Mengejawantahkan Islam Rahmatan Lil Alamin,” di Park Hotel, Jakarta Timur, Sabtu, (3/12/11), Said Aqil mengatakan penyebabnya adalah SBY memungut menteri dari Partai Politik.
“Ini karena menterinya dari partai politik, bosnya ada dua. Satu presiden dan satu lagi partai, blundernya di situ,” katanya seraya mengemukakan, pemerintahan Indonesia menganut sistem presidensial.
“Itu konsekuensi, resiko dari presiden yang menggunakan menteri dari parpol,” sergahnya.(tribunnews.com)