Massa pendukung SBY yang menamakan diri Aliansi Rakyat Untuk SBY (Arus) membubarkan diri setelah berorasi kurang lebih 1 jam. Para peserta demo mengaku mendapat bayaran Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu.
“He..he…ada Bang, Rp 25 ribu. Lumayan, absen ngamen neh,” kata Jo (35), pengamen Blok M yang bertugas membawa poster kecil di depan Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, kepada wartawan, Kamis (28/1/2010).
Beda Jo, beda lagi dengan Iyah dan anaknya, Tono. Warga Manggarai, Jaksel, ini ikut demo karena mendapat bayaran Rp 30 ribu dari korlap. “Enak, Bang. Cuma berdiri-berdiri ama teriak-teriak dapat duit. Kalo ama anak, ya jadinya Rp 60 ribu. Lumayan buat makan sehari sekeluarga,” cerita Iyah.
Sebagian yang lain hanya malu-malu saat ditanya mendapatkan bayaran berapa. Seperti Lely, dia hanya tersenyum dan mengaku tidak mendapat bayaran apapun. “Apa sih Abang ini. Kita murni nggak dapat bayaran. Air aja belum dapet nih,” ujar seorang petugas cleaning service asal Manggarai tersebut.
Kawasan Istana saat ini dijaga lebih ketat dengan datangnya pasukan Brimob Polda Metro Jaya. Sekitar 500 personel Brimob serta 2 mobil watercannon telah siaga di depan gedung Sekretariat Negara. Massa pengkritik SBY diperkirakan baru akan tiba di kawasan Istana selepas makan siang.(Detik.com)