Ratusan mahasiswa dari Yogyakarta akan mendatangi gedung DPR RI saat pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) – Boediono sebagai Presiden dan Wapres periode 2009-2014. Mereka akan menggelar ‘Aksi Tugu Rakyat’ di gedung rakyat tersebut.
Sebagian besar mahasiswa yang akan datang ke gedung DPR itu adalah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Mereka berangkat menggunakan KA Ekonomi Progo dari Stasiun Lempuyangan Yogyakarta pada pukul 17.00 WIB, Senin (19/10/2009). Untuk menandai identitas masing-masing perguruan tinggi, para mahasiswa mengenakan jas almamater masing-masing.
“Kami siap datang dan menggelar aksi Tugu Rakyat ke Jakarta untuk menyambut pelantikan Presiden SBY di gedung DPR RI di Senayan, pada hari Selasa besok,” kata salah seorang koordinator lapangan (korlap) aksi, Aza kepada detikcom di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta.
Menurut Aza, di Jakarta mereka akan bergabung dengan para mahasiswa lainnya menyambut acara pelantikan presiden dan wakil presiden. Selama di Jakarta mereka akan berkumpul di kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bersama anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari kampus-kampus lain.
Aza mengatakan berbagai perwakilan mahasiswa se Indonesia sepakat untuk menjadi oposisi bagi pemerintahan baru presiden SBY 2009-2014. Sebab mereka mulai mencium munculnya pemerintahan Orde Baru jilid dua.
“Kami siap menjadi oposisi, karena kami mencium ada orde baru jilid kedua yang akan dijalankan pemerintah,” kata Aza.
Dia menambahkan mahasiswa UGM yang akan berangkat ke Jakarta lebih kurang 125 mahasiswa dari pewakilan mahasiswa fakultas MIPA, FISIPOL, dan Geografi. Sedangkan dari UNY yang akan berangkat sekitar 75 orang mahasiswa.
“Kami sudah menyewa satu gerbong KA ekonomi, dan biayanya rata-rata kami tanggung sendiri,” katanya.
Sementara itu berdasarkan pantauan detikcom di Stasiun Lempuyangan tidak ada pengawasan khusus terhadap mahasiswa dari Yogyakarta yang akan pergi ke Jakarta itu. Di peron stasiun hanya ada beberapa orang aparat kepolisian dan TNI yang memantau keberangkatan mereka. Sedang dari pihak PT KAI Daop VI Yogyakarta juga tidak melakukan pengawasan dan pengawalan secara khusus.(Detik.com)