Beberapa stasiun TV menolak menayangkan iklan kampanye Mega-Prabowo. Kubu Mega-Prabowo pun gusar. Kegusaran kubu Mega-Prabowo jelas beralasan. Perang udara lewat iklan memang menjadi salah satu senjata andalan pasangan ini untuk menjaring pemilih.
“Tentunya ini berdampak pada kampanye kita,” kata Wakil Direktur
Mega-Prabowo Media Center Asrian Mirza kepada detikcom, Jumat (19/6/2009).
Sebelum Pileg 9 April 2009, Peneliti Senior Lembaga Survei Indonesia (LSI), Dodi Ambardi dalam jumpa pers pada 17 Oktober 2008, menjelaskan iklan Gerindra adalah yang paling banyak diingat dengan 51 persen responden.
Sukses iklan-iklan Gerindra saat Pileg inilah yang hendak diulang kembali
untuk pasangan Mega-Prabowo. Selain perang darat yang mengandalkan
penggalangan massa dan kampanye door to door.
Untuk Pilpres, kubu Mega-Prabowo sebenarnya telah menyiapkan 5 seri iklan.
Iklan tentang Persatuan, Tim, Maju, Harga dan Pekerjaan. Masing-masing seri
terdiri dari dua durasi, 30 dan 60 detik.
Semuanya memaparkan tentang perubahan dan ekonomi kerakyatan yang diusung pasangan ini. Ide-ide iklan ini berasal dari tim iklan yang digawangi Puan Maharani dan Ida Sudoyo. Sejumlah petinggi Partai Gerindra dan PDIP juga terlibat dalam pembuatan konsep iklan.
Untuk visualisasi, tim ini menunjuk Garry Hayes. Bule pemilik Padi’s Film
inilah yang sukses membuat sinetron Bajaj Bajuri dan iklan-iklan Partai
Gerindra yang lalu.
Untuk iklan bertema persatuan dan yang lain, tidak ada masalah. Namun untuk
iklan yang bertema ‘harga’ yang melukiskan kebangkrutan Indonesia, tiba-tiba
beberapa stasiun TV menolak. Kubu Mega-Prabowo lewat Fadli Zon menduga ada intervensi kekuatan tertentu di balik pelarangan ini.
Prabowo pun angkat bicara, mantan Danjen Kopassus ini mengancam akan melawan stasiun-stasiun TV yang dinilainya berpihak dan membungkam demokrasi dengan cara memboikot iklan-iklan Mega-Prabowo.
Ancaman Prabowo langsung ditanggapi. Beberapa stasiun TV menghubungi Media Center, menyatakan kesanggupannya untuk menayangkan iklan-iklan pasangan itu.
“Transcorp sudah mau menayangkan iklan-iklan Mega-Prabowo. Kami berharap masalah ini bisa selesai dalam satu dua hari,” kata Asrian.(Detik.com)