Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan pemantauan pencetakan kertas suara Pemilu Presiden (Pilpres). Cawapres Prabowo Subianto pun meminta BIN agar tetap netral.
“BIN harus netral, karena BIN bekerja untuk negara, bukan untuk perorangan,” ujar Prabowo usai menandatangani kontrak politik dengan perwakilan BEM se-Indonesia di Aula Pesona Khayangan, Jl Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Selasa (16/6/2009).
Namun Prabowo mengaku tidak tahu apakah BIN telah disusupi atau digunakan untuk kepentingan capres-cawapres tertentu. “Saya tidak tahu. Biasanya anda-anda lebih tahu. Wartawan kan banyak intelnya,” canda Prabowo pada wartawan yang mengerubunginya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo pun meminta agar mahasiswa aktif memantau jalannya Pilpres agar jujur dan adil. Mahasiswa diminta tidak apatis dalam penyelenggaraan Pilpres.
“Lihat saja, kalau ada 5 orang mahasiswa di TPS, orang-orang itu takut mau curang. Tidak usah berbuat apa-apa, anda cukup nongkrong di TPS,” ujar Prabowo.
Selain di TPS, Prabowo menjelaskan biasanya kecurangan terjadi di tingkat kelurahan dan kecamatan. Jika menemukan kecurangan, mahasiswa-mahasiswa yang menjadi saksi tersebut diharapkan memotret dengan ponsel berkamera.
“Saudara kan punya HP. 2 orang saja nongkrong di TPS sudah bisa berbuat banyak untuk negeri ini,” tuturnya.(detik.com)