Deklarasi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono versus Megawati-Prabowo sungguh jauh berbeda. Jika SBY memilih acara megah di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Mega malah memilih ‘gunung sampah’ Bantar Gebang.
Cara Mega-Prabowo ini dinilai salah satu simbol untuk mendekati rakyat kecil. “Itu isyarat awal bahwa mereka benar-benar akan berpihak pada ekonomi kerakyatan,” kata pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia (UI) Effendi Gazali kepada detikcom, Senin (18/5/2009).
Effendi menilai, cara deklarasi yang dipilih SBY-Boediono hanyalah untuk mencari pencitraan yang bagus. Deklarasi nan megah itu menunjukkan bahwa SBY memiliki segala sumber baik dana maupun akses.
“Ada yang bilang gaya Obama, padahal Obama apanya, kalau Obama kan semangatnya perubahan. Kalau SBY hanya gaya incumbentcy,” kata Effendi.
Tapi apakah deklarasi Mega-Prabowo tidak akan menjadi bumerang kalau mereka datang dengan mobil mewah? “Oh saya kira tidak, nggak akan jadi bumerang. Itu isyarat awal,” lanjut Effendi.(Detik.com)