“Saya tidak anti investasi asing, karena investasi penting bagi negeri ini. Yang saya tolak adalah investasi yang merusak lingkungan hidup karena Indonesia adalah paru-paru dunia,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima INILAH.COM, Jakarta, Sabtu (21/2).
Prabowo juga menegaskan pentingnya perubahan sistem perekonomian dari kapitalisme pasar bebas ke sistem kapitalisme yang terkendali. “Saya tidak anti kapitalisme. Namun, kepentingan rakyat kecil juga harus dilindungi. Dan ini adalah tanggung jawab pemerintah,” kata putra begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo tersebut.
Selama ini, lanjut Prabowo, Indonesia telah keliru menerapkan sistem perekonomian. Jika dibiarkan, maka saat Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaannya yang ke -100, rakyatnya masih tetap miskin
Menurut Prabowo, agar Indonesia lepas dari jerat kemiskinan, maka dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. “Pertumbuhan perekonomian kita harus dua digit, bukan 6-7 persen seperti sekarang ini,” pungkasnya.(Inilah.com)