Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dinilai gagal dalam menjalankan kinerja selama 4 tahun memegang tampuk pimpinan. Berdasarkan hasil survei Lembaga Riset Indonesia (LRI) sebanyak 60,3 persen masyarakat menyatakan tidak puas atas kinerja pemerintahan SBY.
“SBY dinilai gagal di mata masyarakat selama pemerintahannya,” kata Direktur Eksekutif LRI Johan O Silalahi saat jumpa pers Evaluasi Akhir Tahun SBY-JK di hotel The Sultan, Jakarta, Sabtu (27/12).
Johan mengatakan, pemerintahan SBY dinilai gagal terutama dilihat dari sisi ekonomi, seperti dalam hal mengatasi kemiskinan dan pengangguran. Menurutnya, proyeksi angka, baik kemiskinan maupun pengangguran yang setiap tahun dipaparkan oleh SBY tidak sesuai dengan realita.
Hal senada juga disampaikan Pengamat Politik Universitas Indonesia Boni Hargend. Boni menuturkan, tingkat pengangguran semakin meningkat seiring dengan maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi hingga 400.000 orang.
Selain itu, Boni menilai 10 langkah untuk mengatasi krisis yang dikeluarkan oleh SBY juga tidak memberi dampak yang signifikan. “10 langkah untuk antisipasi krisis itu tidak ada bedanya dengan khotbah,” ujarnya.
Dalam hasil poling tersebut, juga terlihat bahwa masyarakat menilai sosok pemimpin yang ideal, pertama dilihat dari sikap yang peduli rakyat sebanyak 31,5 persen, jujur sebanyak 27,7 persen, bijaksana sebanyak 11,9 persen, tegas sebanyak 7,4 persen, dan dapat dipercaya sebanyak 6,7 persen.
Adapun dari 5 capres 2009 yang menjadi pilihan adalah sosok yang jujur sebanyak 84 persen, tegas 71 persen, dan dapat dipercaya 62 persen.
Poling diadakan di 33 provinsi dengan 2.400 responden yang disebar melalui kuisioner. Poling diadakan mulai tanggal 25 Agustus 2008 sampai 7 Desember 2008 lalu.(Kompas.com)