DPRD DKI Jakarta menilai kericuhan yang terjadi di Kampung Pulo, Jakarta Timur karena Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama (Ahok) gagal berkomunikasi dengan warga.
Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Muhammad Taufik pada dasarnya sepakat dengan adanya penertiban. Namun, jangan sampai penertiban berujung kericuhan.
Dia meminta Gubernur Ahok bertanggung jawab sepenuhnya terhadap korban kericuhan, apalagi jika sampai ada yang meninggal.
“Saya melihat kericuhan itu karena kurangnya komunikasi Ahok dengan warga. 10-20 kali pertemuan juga tidak masalah, kenapa takut ketemu warga,” kata Taufik seperti dilaporkan RMOL Jakarta, Sabtu (22/8).
Untuk itu mengetahui penertiban yang berujung kericuhan, Taufik akan meminta kepada rekan-rekannya di Kebon Sirih untuk memanggil Gubernur Ahok. Taufik berharap agar penertiban yang berujung ricuh tidak terulang kembali.
“Kami akan meminta meminta penjelasannya perihal penertiban. Jangan sampai persitiwa ini terulang,” tegasnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI melakukan penertiban terhadap bangunan pinggir kali di Kampung Pulo. Dalam penertiban tersebut terjadi penolakan dan bentrokan pun tak dapat dihindarkan. Berdasarkan informasi, ada banyak korban yang terluka. Satu diantaranya bernama Eko Prasetyo yang saat ini kritis di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Saint Carolus, Jakarta Timur.