MUSIRAWAS, Jurnalindependen.com – Adanya temuan penyakit gizi buruk, sangat mengejutkan bagi kita semua. Kasus ini bisa jadi tidak hanya momok bagi para balita namun juga bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musirawas, yang selalu mencanangkan Musirawas Sehat pilar dari Musirawas Darussalam.
Semestinya Pemkab Musirawas cepat tanggap terhadap permasalahan ini, karena bila didapati ada penderita penyakit gizi buruk merupakan cerminan buruknya performa dalam menyejahterakan masyarakatnya. Ini juga merupakan bukti lemahnya infrastruktur kesehatan dan pangan.
Seperti disampaikan Calong Anggota Legislatif (Caleg) Partai Gerindra, No. urut 1 Dapil 1 Musirawas, Ramandha Dwi Putra bin H Achmad Murtin kepada wartawan, Sabtu (08/02/2014) bahwa bisa jadi hanya sedikit yang memikirkan dampak jangka panjang yang ditimbulkan gizi buruk, jika hal ini tidak ditangani dengan serius maka dapat menyerang masa depan bangsa ini, karena kelainan ini menyerang anak-anak , generasi penerus, yang sedang dalam ‘golden period’ pertumbuhan otaknya.
“Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Status gizi anak balita secara sederhana dapat diketahui dengan membandingkan antara berat badan menurut umur maupun menurut panjang badannya dengan rujukan (standar) yang telah ditetapkan.
Dalam penelusuran kami di lapangan ketika sosialisasi sebagai Caleg, ditemui penderita gizi buruk di Desa Raksa Budi, SP 6 Kecamatan BTS Ulu yakni Muji Mulyono bin Mindarto.
Kami tidak mengetahui pasti berat badan yang bersangkutan namun bila dibandingkan dengan betisa saya ini masih kalah besarnya, padahal dari tanggal lahirnya, 16 September 2002 berarti sudah hampir berumur 12 tahun,” ungkap Caleg berbadan besar ini.
Salah satu tim sosialisasi Caleg, Wasikin menyampaikan bahwa orang tua bersangkutan berkeluh kesah dan menjerit dengan penderitaannya, terlebih rumahnya didatangi Caleg yang masih peduli dengan keluarganya, sangat berterima kasih sekali.
“Terima kasih Bapak Caleg dapat mampir ke gubuk kami dan memberikan bantuan, masih peduli dengan penderitaan kami, anak kami ini (Muji Mulyono) telah terserang syaraf nya dan kekurangan gizi sejak umur 7 bulan. Kami sendiri tak mampu mengobatinya, karena untuk makan saja kami susah,” ungkap Mindarto, Bapak dari Muji Mulyono, warga RT. 13 Dusun 3 Desa Raksa Budi yang ditirukan Wasikin kepada wartawan.
Selain itu, Caleg Ramandha dalam sosialisasinya menemukan juga penderita lumpuh sejak lahir, Afrindika Pratama bin Susanto. Menurut Ramandha dari keterangan Ibu Afrindika (Muntini), sudah lumpuh sejak lahir karena Ibunya terkena penyakit malaria, pernah beberapakali dilakukan pengobatan namun tidak ada perubahan.
“Ada hikmahnya kita sosialisasi kelapangan, termasuk dapat merasakan penderitaan warga. Dari pengalaman ini kita dapat menumbuhkan rasa empati dan berupaya memikirkan dan membantu mereka. Kepedulian inilah yang mesti kita pupuk terus agar kesejahteraan masyarakat kita dapat tercapai,” katanya dengan rasa prihatin.
Ramandha melanjutkan, penderita gizi buruk biasanya disebabkan dua faktor. Pertama, anak memang murni kekurangan asupan gaizi dan kedua, adanya penyakit penyerta seperti jantung dan pencernaan atau yang lainnya. Hal ini dapat terjadi karena faktor ekonomi yang lemah, mereka jangankan untuk makan makanan yang bergizi, untuk sekedar nasi saja susah. Ha ini mesti jadi perhatian pemerintah.
Sementara itu, Tim Sosialiasi Caleg yang lain, Darwin juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Musirawas, khususnya agar lebih peduli memperhatikan kesejahteraan rakyat.
“Mungkin penemuan penderita gizi buruk bukan hanya disini, bisa jadi masih banyak penderita gizi buruk lainnya di Kabupaten Musirawas yang mesti kita bantu dan perhatikan,” ungkap Darwin. (faisol