Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) hadir sebagai partai politik baru di Tanah Air. Pemilu 2014 menjadi kesempatan pertama dalam pesta demokrasi lima tahunan itu. Tak tanggung-tanggung, Gerindra langsung membidik posisi kursi RI I. Mengetahui berbagai upaya yang ingin dicapai, wartawan HARIAN NASIONAL Herman Sina mewawancarai Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi. Berikut petikannya:
Apa strategi Gerindra pada pemilu nanti?
Semua orang mungkin punya strategi dan kami juga punya strategi. Tetapi ada beberapa yang bersifat rahasia tentu kami tidak bisa sampaikan.
Target Gerindra?
Minimum kalau bisa Pilpres. Jadi kami targetkan 20 persen biar bisa mengusung presiden sendiri. Kami berusaha dan ingin mendapatkan perolehan angka itu. Insya Allah dan kami optimistis bisa mencapainya.
Apa kendala Gerindra?
Ya, kami kan partai yang tidak mempunyai media, tidak seperti partai-partai besar lain. Partai lain sudah lama berkuasa dengan media lengkap. Sedangkan kami belum sempat berkuasa dan tidak punya media. Jadi, itulah kendalanya. Kami tidak bisa mengekspose berita-berita yang mendukung program partai atau tidak mampu meng-counter berita-berita yang miring. Namun, kami sikapi itu dengan gerakan lain seperti gerakan bawah tanah. Kami melakukan banyak hal tetapi tidak tampak. Gerakan siluman kami menyebutnya dan juga gerakan head to head. Artinya lewat perantara. Jadi, kami harus bekerja keras.
Bagaimana Anda melihat jalannya pemilu nanti?
Masih ada persoalan karena DPT tidak beres-beres. Ini tentu menimbulkan kendala di lapangan karena pelaksanaan pemilu bisa dipertanyakan.
Isu Ahok pindah ke PDI-P, tanggapan Gerindra?
Kami tidak tahu. Nyatanya Ahok tidak pernah mengirim surat resmi dan kami anggap dia setia. Jadi, tidak ada masalah dengan Ahok. Ahok adalah salah seorang kader terbaik kami. Kami mempunyai begitu banyak kader yang baik dan setiap hari bertambah. Ini menunjukkan kader kami semakin berkualitas. | Herman Sina
Sumber: harian-nasional.com