Jakarta – Mafia hukum dan konglomerat hitam disinyalir mencoba menjegal Ketua Dewan Pembina (Wanbin) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk maju sebagai calon presiden (capres). Sebab, Prabowo sedang gencar menyuarakan gerakan antikorupsi. Apalagi korupsi yang melibatkan pejabat negara.
“Para koruptor pasti tidak senang dengan strategi Pak Prabowo yang akan berantas korupsi jika terpilih menjadi presiden,” kata anggota Wanbin Gerindra Martin Hutabarat di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/9).
Akan tetapi, menurutnya, Prabowo tak akan gentar menghadapi para pihak yang antikorupsi. “Kalau Prabowo terpilih, enggak bakal ada takutnya. Karena Pak Prabowo merasa dipilih oleh rakyat dan akan menjalankan amanah rakyat,” tegas anggota Komisi III DPR ini.
Dia mengungkapkan, Prabowo memang akan mengusung ide dan gagasan reformasi hukum. Selain itu, penguatan lembaga pemberantasan korupsi juga menjadi agenda utama. “Kita akan konsisten nendukung KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Kalau Pak Prabowo teprilih, beliau akan bangun sinergi luar biasa antar pemerintah dan KPK,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jendral (Sekjend) Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem), Andrianto mengatakan upaya menjegal Prabowo dari konglomerat hitam tentu tak bisa terhindarkan. “Soal jegal menjegal sudah pasti, Terutama para konglemerat hitam yang bebisnis tidak taat aturan yang terbiasa dengan KKN. Karena dari visinya jelas. Prabowo akan berantas praktek KKN maupun menasionalisasi bisnis yang merugikan bangsa,” katanya.
Menurutnya, Prabowo mempunyai visi yang nasionalis. Pasalnya, Prabowo berlatar belakang keluarga dari kalangan pejuang. “Track recordnya juga bersih. Karena Prabowo berlatar keluarga berkecukupan. Prabowo ini, bertipe solidarity makers yang cocok dengan trend tantangan ke depan menghadapi era globalisasi,” ujarnya.
Penulis: C-6/ARD
Sumber: beritasatu.com