JAKARTA — Menyusul beredarnya data laporan keuangan yang menyebutkan adanya aliran dana Ibas sebesar 900 ribu dollar AS, Partai Gerindra meminta KPK mulai menelusuri aliran uang ke Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.
“KPK perlu mengembangkan penyelidikan terkait aliran uang dari Nazaruddin ke Sekjen Partai Demokrat,” ujar Martin Hutabarat, dari Partai Gerindra.
“Baru sesudah itu, KPK meminta penjelasan dan mengkonfirmasi kebenaran cerita itu kepada Nazaruddin yang disebut sebagai orang yang mengucurkan aliran dana kepada Ibas,” tutur Martin.
Dia meminta KPK bersikap profesional dan proaktif menyikapi kasus ini tanpa mengabaikan inti persoalan pokok dari kasus yang sedang melilit Anas sekarang.
“Kasus ini sudah terlalu lama menjadi berita yang menyandera kita, tanpa dipengaruhi opini-opini politik yang memiliki kepentingan yang sempit dalam kasus ini,” kata Martin.
Dalam dokumen milik Yulianis, direktur keuangan PT Anugerah Nusantara, itu disebutkan bahwa Ibas menerima uang sebesar 900 ribu dollar AS, yang dikirimkan dalam empat tahap.
Pertama, pada 29 April 2010 dikirim 600 ribu dollar AS, diterima Ibas dalam dua tahap masing-masing 500 ribu dollar AS dan 100 ribu dollar AS. Kemudian, Ibas kembali menerima uang pada 30 April 2010, dua kiriman masing-masing 200 ribu dollar AS dan 100 ribu dollar AS.
Editor — Maghfur Ghazali
Sumber: harianterbit.com