Santai, rileks dan bernada rendah itulah sosok Calon Gubernur Joko Widodo. Namun di balik pribadinya yang santai dan sedikit nyeleneh, ternyata Jokowi punya amunisi pasukan bawa tanah yang sudah mulai bekerja keras sejak bulan Maret lalu dan memantau perjalanan Pilkada dari bawah gedung.
‘War Room dan Data Center Relawan Jakarta Baru’ itulah sebutan pasukan bawah tanah yang tidak terdeteksi hingga saat ini. Mungkin baru kali ini tim Jokowi buka-bukaan tentang keberadaan para relawannya yang bekerja di balik layar dari bawah sebuah gedung pencakar langit.
Mereka ternyata ‘bersembunyi’ di Gedung 165 lantai Basemen 1 Ruang Andalusia, Jl TB Simatupang, Cilandak Jakarta Selatan. Sebanyak 150 Relawan berbaju kotak-kotak dengan serius memandangi masing-masing satu buah komputer. Satu orang relawan tersebut mengcover 300 relawan yang berada di 100 TPS.
Relawan di War Room dan Data Center ini sudah mulai bekerja sejak bulan Maret lalu ketika pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di KPUD Jakarta dimulai. Tujuannya, menjadikan Pilgub yang jujur dan bersih. Selain itu, sebagai antisipasi kecurangan lawan, data center relawan Jakarta Baru sudah memiliki Data Pemilih Tetap (DPT) di 15 ribu TPS.
“Kita punya data digital, kalau ada kecurangan itu sudah pasti terdeteksi,” papar Koordinator Relawan Jakarta Baru, Hasan Nasbi dalam keterangan persnya di Gedung 165 Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (19/9).
Kemunculan pasukan bawah tanah ini memang baru kali ini dipublikasikan. Menurut Hasan, para relawan Jakarta Baru ini tidak menginginkan adanya kecurangan sehingga Pilgub bisa berjalan jujur dan adil. Hari ini, pasukan bawah tanah itu boleh dipublikasikan sehari sebelum pencoblosan.
“Kemunculan pasukan bawah tanah Jokowi baru kali ini kita buka menjelang satu hari sebelum pencoblosan, sebelumnya kita tidak membuka diri. Kami ingin sampaikan terkait Pilkada ini berjalan bersih tanpa kecurangan,” jelas Hasan.
Hasan mengatakan, mereka sudah mulai bekerja sejak Maret untuk antisipasi kecurangan lawan.
“Jika terjadi kecurangan ada penggelebungan suara atau hal lain itu bisa terdeteksi lewat sini, termasuk juga riil count di 15.000 TPS,” lanjut Hasan.
Tidak hanya memantau tindak kecurangan atau manipulasi data, para relawan juga akan menghitung hasil pencoblosan yang berlangsung besok. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, tim relawan ini Jokowi berusaha menciptakan Pilgub yang bersih mengingat Jakarta sentral dan akan menjadi contoh untuk daerah lainnya.
“Ini bagian dari usaha menciptakan pemilu yang jujur dan adil. Kita tidak mau main-main, kita inginkan Pilkada putaran ke2 ini berjalan bersih dan damai. Karena ini ada di Jakarta, tentu akan berkontribusi juga untuk daerah lain,” tandas Fadli Zon.
[lia]
Sumber: merdeka.com