Metrotvnews.com, Jakarta: Partai Gerindra mengakui elektabilitas atau tingkat keterpilihan partai tak sehebat Ketua Dewan Pembinanya, Prabowo Subianto. Karena itu, Gerindra mewajibkan semua kader di Parlemen untuk bersuara.
“Kita sudah membuat agar kader-kader partai muncul. Bicara di masyarakat,” kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat kepada metrotvnews.com, Kamis (9/8).
Menurut Martin, elektabilitas Partai Gerindra menunjukan kecenderungan peningkatan. Ini terjadi karena kebijakan dan sikap partai selalu memihak kepada rakyat. Salah satunya, bagaimana menolak kenaikan bahan bakar minyak, menolak pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi, menolak pembangunan gedung baru dan melarang anggota DPR Gerindra studi banding. “Ke depan kita akan lebih hebat lagi,” klaim Martin.
Menjelang pemilihan umum 2014, anggota Komisi III DPR ini meyakini elektabilitas Partai Gerindra akan makin menanjak. Terlebih masyarakat menginginkan perubahan dan pemberantasan korupsi.
“Ada perubahan yang berpihak pada ekonomi kerakyatan. Korupsi semakin mendapat tempat di hati masyarakat. Itu yang saya selalu bicara kemana-mana. Jadi, figur Prabowo yang dikenal tidak ragu-ragu, ada perubahan oleh Gerindra,” kata Martin.
Dalam survei terbaru Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang bertajuk ‘Partai Politik, Capres dan Partai Baru” elektabilitas Partai Golkar 18 persen, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 11,6 persen, Partai Demokrat 11,1 persen, Partai Gerindra 5,2 persen, PPP 3 persen, PKB 2,8 persen, PKS 2,2 persen, PAN 2 persen, Partai Hanura 1,5 persen, Partai NasDem 1,6 persen.
Sementara politikus Partai Golkar Jusuf Kalla mendapat dukungan tinggi dari hampir semua partai untuk menjadi calon presiden 2014 mendatang. Prabowo mendapat dukungan dengan elektabilitas paling tinggi untuk menjadi capres 2014 (14,5 persen), diikuti oleh Megawati (14,4 persen), Jusuf Kalla (11,1 persen), Aburizal Bakrie (8,9 persen) dan Wiranto (4,1 persen).(Andhini)
Sumber : Metrotvnews.com