Foto: Dok. PC KESIRA Bekasi
Diantara duka nestapa keluarga korban jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 beberapa waktu lalu, terdapat secuil cerita dan kebanggan kader Gerindra karena ikut berpartisipasi dalam evakuasi korban musibah itu. Kebanggan itu dirasakan oleh Drs. H. Andono J. Warih dan Yusron Azya, yang keduanya merupakan kader Gerindra di wilayah Bekasi.
Ceritanya, pada Kamis (10/5), saat tersiar kabar penemuan titik lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi, Andono dan Yusron berinisiatif ikut menjadi relawan dalam evakuasi korban musibah tersebut. Saat itu juga keduanya berangkat ke lapangan terbang Halim Perdana Kusuma membawa ambulan Kesira Bekasi.
Rupanya keinginan menolong itu tidak dengan mudah bisa dilaksanakan. Kedua kader Gerindra itu harus melewati persyaratan yang sangat njlimet, dan harus melapor ke berbagai pihak. Mulai dari Kepolisian, Bea Cukai, Angkasa Pura, dan juga Basarnas. Berkat kesabaran dan kerja keras, akhirnya mereka memperoleh izin yang diharapkan. Mulai saat mobil ambulan Kesira Gerindra menjadi satu-satunya ambulan dari parpol yang turut serta dalam aksi evakuasi korban. Selebihnya merupakan ambulan PMI, Depkes, Dinas Pemakaman, TNI AU, dan Polri.
Setelah menunggu selama dua hari penuh, akhirnya tepat pada Minggu (13/5) ambulan Kesira Gerindra berkesempatan membawa satu kantong jenazah dari Halim menuju ke RS Polri. Yang mengharukan, disepanjang perjalanan mereka dielu-elukan dengan terikan Prabowo Gerindra, hingga masuk ke pelataran rumah sakit. Bahkan ketika berada dalam kawasan rumah sakit beberapa awak media juga terdengar memberikan puja-puji serupa.
Dan setelah semua jenasah teridentifikasi, atau berhari-hari sejak kecelakaan terjadi ambulan Kesira kembali berkesempatan membawa korban kecelakaan Sukhoi. Kali ini yang dibawa adalah peti jenazah warga Rusia Alexey N. Kirkin dari Halim dibawa kembali ke RS Polri untuk disimpan di kontainer pendingin, menunggu jadwal pemulangan./MBO