Foto : Alfian Kartim
Jauh hari menjelang pemilu 2014 dukungan terhadap kandidat calon Presiden Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) terus mengalir. Teranyar, Hercules Rozario Marshal, Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), bersama anggotanya mendeklarasikan bergabung ke dalam barisan pendukung Prabowo untuk Pilpres 2014.
Nama Hercules sesungguhnya sudah lama menjadi buah bibir masyarakat Jakarta dam sekitarnya. Kemampuannya menaklukkan kekerasan Jakarta membuat namanya makin disegani dan sekaligus ditakuti, baik oleh kawan maupun lawan-lawannya. Karena itu, tatkala tersiar warta bahwa seorang Hercules mau terlibat dalam organisasi kemasyarakatan (ormas), tak ayal membuat banyak kalangan agak tersentak kaget.
Pertanyaan besarnya adalah mengapa seorang Hercules mau mengubah haluan hidupnya? Apakah alasan terbesarnya, sehingga ia memelopori dan memimpin berdirinya Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB)? Juga, mengapa dia begitu getol untuk mendukung pencalonan Prabowo dalam Pilpres 2014?
Untuk mencari jawab atas tanya tersebut, awal Juni silam Gema Indonesia Raya (GIR) menyambangi Sekretariat GRIB di bilangan Kemanggisan Jakarta Barat. Dalam suasana hangat, diselingi tawa dan sesekali candaan, Hercules menjawab berbagai pertanyaan GIR dengan lancar. Berikut petikannya:
Sejauh mana perkembangan organisasi Anda, GRIB, hingga saat ini?
Dalam sembilan bulan ini sudah ada 18 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GRIB yang mendapatkan SK (surat keputusan). Artinya GRIB sudah resmi ada di 18 provinsi. Di samping itu ada 5 DPD yang telah mendapat mandat untuk mendirikan GRIB di sana, sehingga prakstis saat ini GRIB sudah ada di 23 provinsi di Indonesia. Mudah-mudahan Oktober nanti, target kita GRIB ada di 33 provinsi di Indonesia bisa tercapai. Dengan begitu, pada 2012 kita memiliki harapan agar GRIB sudah ada di 100% wilayah provinsi Indonesia.
Apa sih alasan terbesar bagi seorang Hercules, sehingga secara tiba-tiba mau mendirikan organisasi kemasyarakatan?
Secara pribadi saya sering bertemu dengan anggota masyarakat. Dalam pembicaraan dengan mereka saya sering mendengar harapan masyarakat yang menginginkan adanya perubahan. Keinginan itu juga menjadi cita-cita saya sejak lama. Intinya, saya dan juga banyak anggota masyarakat yang lain mengharap ada perubahan dalam bidang keadilan, kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, dan juga yang lainnya.
Setelah bertemu dan berdiskusi dengan berbagai tokoh masyarakat, termasuk juga ulaman saya menyimpulkan, mereka sebagai warga Negara sangat mengharapkan adanya perubahan, serta ada jaminan hidup dan kesejahteraan.
Apa yang mendorong hingga Anda memilih mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai presiden?
Secara pribadi saya banyak berhubungan dengan tokoh-tokoh masyarakat, termasuk Pak Prabowo. Dalam kapasitas saya sebagai ketua GRIB melihat bahwa perubahan itu bisa didapatkan bila Negara ini berada di bawah kepemimpinan figur seorang Prabowo Subianto. Beliau orang yang cocok menggantikan kepemimpinan SBY setelah masa jabatannya habis.
Jadi sejak dini kami merasa sosok Pak Prabowo ini harus didukung, karena beliau pantas menggantikan Pak SBY pada pilpres 2014 nanti. Disitulah saya merasa terpanggil untuk mendirikan GRIB, dan mendukung rencana pencalonan prabowo pada 2014 nanti.
Jadi Anda siap mendukung dan berharap Prabowo bisa terpilih jadi Presiden pada 2014?
Insya Allah, mudah-mudahan Pak Prabowo bisa menjadi pemimpin kita. Pemimpin yang bersih, berani dan tegas. Saya yakin itu ada pada diri Prabowo, dan beliau orang yang kita cari. Dia berani pasti karena bersih, beliau juga tegas karena pasti bersih.
Saya juga yakin, Pak Prabowo bikin partai itu hanya karena terpanggil saja. Beliau memiliki pikiran berjuang bukan karena uang, tapi karena terpanggil untuk mempertahankan merah putih. Sekarang ini kita prihatin, korupsi terjadi di mana-mana, perampokan dan pencurian terdengar biasa saja. Jadi, satu-satunya obat yang harus diminum bangsa Indonesia adalah memilih pemimpin yang bersih, berani, tegas, jujur. Dan itu ada pada Pak prabowo.
Bagaimana Anda meletakkan posisi GRIB dengan sayap partai Gerindra yang sudah ada selama ini?
Kami ini organisasi kemasyarakatan, organisasi ini bekerja untuk men-support partai Gerindra dalam mencapai target partainya. Terutama, meloloskan Pak Prabowo menjadi Capres dan memenangkannya pada 2014. Untuk itulah kami ada dan bekerja. Kami tidak sama dengan partai. Kalau di partai, mereka berjuang untuk menjadi caleg, sementara GRIB tidak. GRIB harus bekerja sebagai amal. Berjuang sepenuhnya untuk masyarakat.
Jadi kalau Prabowo tidak mencalonkan diri pada Pilpres 2014, kemungkinan GRIB juga tidak lahir?
Saya yakin dia pasti maju mencalonkan diri, makanya saya dirikan organisasi ini untuk men-support partai Gerindra. Kalau tidak, saya tidak mau pimpin organisasi ini, saya ingin jadi orang biasa saja.
Kalau Prabowo nantinya sudah jadi Presiden apakah GRIP tetap berdiri, karena misinya sudah tercapai?
Kalau itu benar-benar terjadi dan Prabowo jadi presiden, selanjutnya untuk memutuskan masa depan GRIB bukan hanya saya sendiri. Saya kembalikan kepada ketua-ketua DPD GRIB, apakah akan berubah menjadi partai politik, atau tetap menjadi organisasi kemasyarakatan.
Ada kemungkinan GRIB berubah menjadi partai politik?
Kalau itu masalah itu ditanyakan sekarang, maka saya jawab tidak. Kita akan tetap dukung partai Gerindra, seperti halnya organisasi sayap partai.
Bagaimana keterlibatan GRIB dalam Pemilukada Jakarta Juli nanti?
Sebagai organisasi yang mendukung Partai Gerindra, kita juga akan men-support kandidat yang dijagokan oleh partai. Tapi bagaimana bentuk bantuan dan keterlibatan GRIB dalam Pemilukada, kami tengah merumuskannya dengan seluruh elemen yang tertkait. Utamyanya, kami menunggu masukan dari ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Sekarang ini bermunculan ormas yang kelahirannya merisaukan masyarakat, bagaimana dengan GRIB?
GRIB dipastikan lain dari teman-teman yang suka menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. GRIB akan lebih banyak bicara soal perubahan menuju kesejahteraan masyarakat. Realnyua, berbuat baik kepada masyarakat, membantu sesama masyarakat yang membutuhkan.
Contohnya, GRIB melakukan baksos (bakti social) untuk membantu korban kebakaran Tambora, Pasar Baru, Pademangan. Baksos untuk kaum dhuafa dan anak yatim piatu, termasuk yang ada di sekitar kantor ini. GRIB itu jelas tujuannya, yaitu membantu masyarakat.