INILAH.COM, Bandung – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) akan mengusung figur seperti Joko Widodo untuk menjadi calon gubernur Jawa Barat pada 2013.
Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Oo Sutisna menuturkan tidak sepenuhnya meniru sisi tampilan kedua sosok pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi DKI Jakarta tersebut.
Akan tetapi, lanjut Oo, setidaknya dari unsur-unsur seperti kesederhanaan, kecerdasan serta kejujuran yang dimiliki pasangan tersebut akan menjadi sebagai acuan atau barometer partainya dalam meraih kemenangan di Pilgub Jabar.
“Apabila dilihat bahwa di Pilgub Jabar nanti, maka kemungkinan akan sama dengan DKI, walaupun dalam memunculkan calon yang akan kami usung nanti akan berbeda dari sisi penampilannya dengan Jokowi-Ahok,” katanya.
Menurut dia, figur Jokowi dan Ahok mempunyai karakteristik dasar seorang pemimpin yang jujur, cerdas dan merakyat kemudian juga memiliki keikhlasan dalam niat untuk menjadi pemimpin rakyat DKI Jakarta.
“Untuk Pak Jokowi sudah jelas, tidak memiliki cacat dalam track record-nya, terutama selama menjadi Wali Kota Solo. Ahok pun memiliki keunggulan tersendiri. Walaupun datang dari kalangan minoritas, namun dirinya memiliki kecerdasan dan kemampuan lebih,” ujar dia.
Karena itu, pihaknya menilai kedua sosok itu menjadi perpaduan yang sederhana namun kesederhanaan itu bukanlah rekayasa atau tidak seperti figur kebanyakan yang kerap secara tiba-tiba merakyat ketika mempunyai kepentingan politiknya.
“Dan bahkan yang nggak pernah menginjak sawah pun tiba-tiba mengenakan totopong (topi petani). Langkah kamuflase seperti ini justru berbahaya karena telah membohongi rakyat dan juga dirinya,” kata Oo.
Dikatakannya, masyarakat Jawa Barat telah cerdas dalam menentukan sikap politik dan memiliki sikap memilih calon yang dibutuhkan sebagai pemimpin.
“Namun di satu sisi lainnya kondisi rakyat Jawa Barat hingga kini belum selesai dari penderitaan. Makanya semua itu menjadi bahan kajian bagi Gerindra Jabar,” katanya. [mah]