Oleh : Amran Nasution
(Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra, Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra)
Setelah menuai kontroversi sekian lama Manajemen Lady Gaga membatalkan rencana pertunjukan di Jakarta.
Akhirnya jelas juga: Lady Gaga gagal datang ke Jakarta. Maka kini jadi tugas promotor dan panitia untuk mengembalikan sekitar 50.000 tiket yang sudah telanjur dibayar pembeli. Polisi tentu mengawasi. Sebab orang gampang marah kalau uangnya tak kembali, sementara menonton Lady Gaga gagal pula.
Konon Big Daddy yang menjadi promotor pertunjukan musik yang direncanakan berlangsung di Gelora Bung Karno Senayan, 3 Juni itu, sudah memberesi 95% proses perizinan. Tapi rupanya ada ancaman dari sejumlah pihak dan kelompok yang akhirnya menyebabkan Manajemen Lady Gaga memutuskan membatalkan pertunjukan di Jakarta. ‘’Bukan hanya shock, kami sudah upayakan lumayan lama. Sayang konser ini tak bisa dilaksanakan,’’ ujar Michael Rusli, CEO Big Daddy, kepada wartawan.
Salah satu kegagalan Promotor itu adalah mengadakan pertemuan dengan Front Pembela Islam (FPI), organisasi massa Islam yang paling menantang pertunjukan Lady Gaga. Cukup besar kekhawatiran di tengah masyarakat bahwa FPI akan berusaha sekuat tenaga agar penampilan Lady Gaga di Jakarta gagal total.
Polisi pun tampaknya ragu-ragu bahwa keamanan bisa dijamin dengan kerasnya perlawanan FPI atas pertunjukan itu. Sebagai organisasi massa Islam yang punya cukup pengikut – terutama di Jakarta – FPI sudah pernah membuktikan bahwa Majalah Playboy gagal terbit di Jakarta karena tantangan mereka. Kali ini mereka buktikan lagi dengan protes keras – di antaranya dengan aksi anti-Lady Gaga di bundaran HI Jakarta — Lady Gaga pun gagal manggung di Jakarta.
Satu hal yang pasti, dengan peristiwa ini nama perusahaan promotor Indonesia akan jatuh di panggung internasional. Nama mereka akan diragukan mampu membuat pertunjukan besar dan berskala internasional.
Sebagai bintang penyanyi, betul Lady Gaga tidaklah sebesar Madonna atau Michael Jackson. Tapi sekarang wanita kelahiran New York, Amerika Serikat, itu menjadi penyanyi paling tenar sedunia. Bayangkan 23 juta albumnya telah terjual sampai saat ini. Tiba-tiba dia tak bisa manggung di Jakarta.