JAKARTA – Partai Gerindra sebagai partai pengusung pasangan Jokowi-Ahok bersama PDI Perjuangan, menilai segala tindak-tanduk maupun komentar yang menyerang Jokowi yang dilancarkan kubu pasangan Fauzi ‘Foke’ Bowo-Nachrowi ‘Nara’ Ramli, sebagai bentuk ketakutan kalau Wali Kota Solo itu akan memenangkan pemilukada DKI tahun ini dan mendongkel calon incumbent dari kursi DKI 1.
Menurut Ketua DPD DKI Gerindra, Muhammad Taufik, pihaknya tidak pernah cerewet mengomentari segala aktifitas Foke-Nara dalam mensosialisasikan dirinya ke warga Jakarta, seperti mengumumkan segala keberhasilan calon incumbent tersebut selama menjabat sebagai orang nomor satu di Jakarta.
“Mereka ketakutan karena menganggap Jokowi-Ahok pesaing terberat mereka. Dengan segala upaya, mulailah kami dijelek-jelekkan. Padahal mereka gencar mengumumkan keberhasilan selama lima tahun memimpin Jakarta, kami diam saja,” ujar Taufik, Selasa (15/5/2012) saat ditemui di Media Center Jokowi-Ahok.
Taufik yang juga menjadi Juru Bicara Jokowi-Ahok, turut menyatakan pihaknya sebenarnya sudah mempunyai cara untuk menangkal kampanye negatif maupun black campaign yang ditujukan pada Jokowi-Ahok. Namun menurutnya saat ini tidak perlu digunakan. “Kami belum bertanding, sudah diperhitungkan. Foke memang satu putaran, karena tidak lolos ke putaran kedua,” kata Taufik berseloroh.
Taufik menambahkan, bila mengikuti cara berpikir tim sukses Foke-Nara dalam menilai tayangan iklan, maka semua calon termasuk Foke terhitung melanggar. “Pasang gambar saja melanggar. Itu kalau semuanya mengikuti cara berpikir mereka (timses Foke-Nara),” tandasnya.
(tribunnews.com)