Demo memperingati 100 hari pemerintahan SBY di Makassar tak hanya diisi orasi mahasiswa. Ketua DPRD Sulsel, Muhammad Roem, juga turut berorasi. Politisi Partai Golkar ini menilai, pemerintahan SBY-Boediono gagal total.
Dalam orasinya di Depan Gedung DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis (28/1/2010), Roem mengatakan, program 100 hari SBY-Boediono hanya kumpulan daftar program kegiatan rutin departemen. Program 100 hari SBY-Boediono juga hanya berupa respon alamiah administratif dan birokratis.
“Banyak program gagah-gagahan yang pasti tidak mungkin diselesaikan dalam 100 hari, karena merupakan program jangka panjang,” ungkap Roem di atas motor pengangkut sound system.
Namun Roem tidak menyebutkan secara detil apa yang dimaksud dengan program gagah-gagahan tersebut.
Pada bagian lain, dia juga menyebut SBY-Boediono memiliki dosa-dosa neoliberal yang tidak terampuni. Sebab, lanjut Roem, pemerintah membuka pintu masuk penerapan kebijakan neoliberal, privatisasi dan liberalisasi perdagangan.
“Mirip lingkaran setan, gali lubang tutup lubang, hutang digunakan membayar bunga hutang, akibatnya membebani APBN,” tukas Roem.(Detik.com)