Dua partai itu mengusung Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden wakil presiden.
Soal apakah PDI Perjuangan betul-betul ingin meninggalkan Partai Gerindra demi ikut partai yang sedang berkuasa, Suhardi, Ketua Umum DPP Partai Gerindra, belum tahu pasti.
“Itu kan baru tanda-tanda saja. Belum pasti,” kata Suhardi kepada VIVAnews di Jakarta.
Suhardi menjelaskan sampai sekarang ini komitmen PDI Perjuangan dengan Partai Gerindra untuk tetap menjadi oposan belum berubah. Kedua partai ini, katanya, tetap akan menjadi partai yang memposisikan diri memihak sepenuhnya kepada rakyat dan mengkritisi pemerintah.
“Prinsip tetap sama, koalisi kami masih kuat untuk mengkritisi kebijakan pemerintah,” kata Suhardi.
Ditanya jika nanti partai moncong putih betul-betul ikut SBY apakah akan mempengaruhi kekuatan Partai Gerindra, Suhardi mengatakan, “Saya belum bisa menjelaskan apakah berpengaruh atau tidak.”
Tetapi, katanya, seandainya Partai Demokrat betul-betul mengajak gabung PDI Perjuangan dengan dasar profesionalitas, bukan kepentingan politik, maka Partai Gerindra tentu mengapresiasinya.
Wacana koalisi PDI Perjuangan Partai Demokrat itu serius. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Achmad Mubarok, mengatakan Ketua Dewan Pertimbangan PDI Perjuangan, Taufiq Kiemas, dan sejumlah petinggi moncong putih lainya telah beberapa kali menemui SBY.
Bahkan, tadi pagi di sela-sela sidang paripurna luar biasa di gedung DPR/MPR, Kiemas kembali menunjukkan kedekatannya dengan SBY. Dia dan Kepala Negara berbincang-bincang serius di sana.
Kendati belum ada pernyataan resmi dari PDI Perjuangan, Partai Demokrat dalam berbagai kesempatan mengatakan bahwa akan menerima PDI Perjuangan.(Vivanews.com)