Pidato Presiden SBY yang menilai pengajuan permohonan pembatalan ke MK tidak akan merubah hasil perhitungan KPU menuai protes kubu Mega-Prabowo. Tim Mega-Prabowo menganggap Presiden telah melakukan intervensi kepada MK.
“Pidato Presiden RI, sudah memberikan penilaian awal bahwa (permohonan ke MK) itu tidak akan membatalkan. Itu yang kami masukan sebagai pengaruh atau intervensi. Hal itu kami catat bahwa Presiden melakukan suatu bentuk indikasi intervensi terhadap suatu putusan pengadilan,” kata Anggota Tim Advokasi Mega-Prabowo Mahendradatta saat jumpa pers di kantor Badan Pemenangan Presiden Mega-Prabowo, Jl Teuku Cik Dik Tiro, Jakarta Pusat, Senin (27/7/2009).
Menurut Mahendra, Presiden seharusnya tidak memberikan penilaian apapun terhadap kemungkinan putusan MK. Karena dinilai ada indikasi memberikan pengaruh, Tim Mega-Prabowo akan memasukan hal ini dalam materi permohonan.
“Karena yang berhak mengatakan itu berubah atau tidak bukan Presiden tetapi Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) sesuai dengan amanah UUD. Ini terus terang akan kami jadikan sebagai permohonan agar MK menilai” tegasnya.
Selain itu, Mahendra juga mengimbau agar hakim MK tetap independen menilai permohonan yang akan diajukan oleh Tim Mega-Prabowo. Ia mengingatkan, agar sembilan hakim 9 tidak terpengaruh intervensi dari pihak manapun.
“Kepada MK kami sangat mengimbau agar menjadi hakim MK yang independen sesuai wewenangnya. Kami mohon dengan sangat kesembilan hakim tidak terpengaruh tidak terintimidasi oleh pidato atau mungkin terjadi pendekatan-pendekatan tertentu dengan memakai cara-cara yang tidak diketahui oleh umum. Bilamana pun permohonan kami ditolak namun ditolak secara terhormat agar masyarakat tahu,” tandasnya.
Sebelumnya, Presiden SBY memberikan Pidato terkait penetapan hasil perhitungan akhir Pilpres oleh KPU. SBY mengakui adanya dugaan selisih suara di beberapa tempat, namun setelah diteliti selisih tersebut tidak akan merubah perolehan suara.
“Tentu tidak tepat kami salurkan ke MK karena hampir pasti tidak akan merubah perolehan suara,” kata SBY.(Detik,com)