Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebenarnya telah dipinjami software untuk membenahi DPT. Namun sayangnya pemanfaatan software tersebut belum maksimal.
Sumber detikcom di KPU mengatakan, dari 471 kabupaten/kota, baru sekitar 140 yang DPT-nya telah dicek menggunakan software pinjaman dari International Fundation for Electoral System (IFES) tersebut. Padahal jika dimanfaatkan secara optimal, software bernama DP Tools tersebut efektif untuk membenahi kesalahan DPT.
“Saya juga nggak tahu kenapa nggak maksimal. Padahal sudah lebih dari satu bulan berjalan,” kata sumber tersebut, Selasa (7/7/2009).
Dengan DP Tools ini, pemilih yang tercatat ganda bisa diidentifikasi. Selain itu pemilih yang telah berusia di atas 90 tahun atau di bawah 17 tahun dan belum kawin juga bisa diketahui. Ditambah lagi jika ada pemilih yang datanya tak lengkap juga bisa dideteksi.
Sofware ini dioperasikan oleh operator di KPU pusat. KPU daerah hanya mengirim data ke pusat dalam format excel. Selanjutnya data itu akan diolah oleh pusat menggunakan DP Tools. Hasilnya akan dikirim lagi ke daerah untuk selanjutnya dilakukan perbaikan DPT.
Sumber tadi menambahkan, sejauh ini dari 140-an kabupaten/kota yang telah diperiksa memang banyak terdapat pemilih bermasalah. Dari 140 kabupaten/kota itu, ada sekitar 5 juta pemilih yang bermasalah.
“Saya nggak tahu apakah sudah dibenerin, tapi yang pasti sudah kita beritahukan ke daerah,” kata sumber tadi.(Detik.com)