Pasangan Mega-Prabowo mengeluarkan tiga seri iklan terbaru. Lagi-lagi seluruh stasiun TV swasta menolak menayangkan iklan-iklan ini. Kubu Mega-Prabowo pun kembali protes.
“Iklan-iklan terbaru pasangan Mega-Prabowo yang bertema televisi, radio dan ketuk pintu tidak bisa ditayangkan di seluruh stasiun TV, alasannya karena dinilai mengkritik pemerintah,” ujar Sekretaris Umum Tim Kampanye Nasional Mega-Prabowo, Fadli Zon, saat berbincang dengan dengan detikcom, Jumat (3/7/2007).
Fadli mengeluhkan stasiun-stasiun TV yang melakukan diskriminasi pada pasangan Mega-Prabowo. Ia menyatakan keheranannya iklan-iklan satu putaran SBY-Boediono yang dinilainya lebih tidak demokratis justru bisa ditayangkan.
“Itulah yang kita heran, ada diskriminasi di sini. Kita ungkapkan fakta-fakta, yang sebenarnya terjadi di masyarakat,” ungkapnya.
Pelarangan iklan-iklan itu tentunya berpengaruh pada strategi pasangan nomor satu ini. Apalagi waktu pilpres yang semakin dekat dan semakin gencarnya pasangan-pasangan lain menayangkan aneka bentuk iklan.
“Kami jadi tidak bisa menyampaikan pesan pada masyarakat, harapan kami stasiun-stasiun TV ini segera bisa menayangkan iklan-iklan kami,” pungkas orang dekat Prabowo ini.(Detik.com)