Cawapres Megawati, Prabowo Subianto menilai jawaban Boediono soal pendidikan kejuruan dan umum terlalu normatif. Jawaban itu pantas disampaikan dalam dunia akademis, bukan politik praktis.
“Saya merasa jawaban Pak Boediono terlalu normatif. Tidak ada salahnya, tapi jawabannya akademis,” ujar Prabowo dalam Debat Cawapres Putaran Kedua di TV One, Selasa (30/6/2009).
Menanggapi jawaban Prabowo, Boediono mengatakan solusi permasalahan tersebut adalah dengan membatasi pengeluaran negara. Selain itu, untuk pembiayaan dana pendidikan tidak mudah didatangkan dalam jumlah besar jika waktunya hanya satu tahun.
“Bapak Prabowo tawarkan dari mana uang 100 Triliun itu akan datang dalam 1 tahun. Saya kira jawaban bapak, berdedikasi. Tidak mungkin kita dapatkan jumlah yang lebih besar. Paling penting adalah membiayai dari dalam, dan tentu kita akan membatasi pengeluaran-pengeluaran,” jawab Boediono.
Sementara menurut cawapres Jusuf Kalla, Wiranto menilai pendidikan di Indonesia harus mampu bersaing dengan bangsa lain dalam menghadapi era globalisisai ini.
“Orientasi pendidikan kita harus bersaing dengan bangsa lain. Jangan salah mengantisipasi,” pungkasnya.(Detik.com)