Niatan privatisasi yang akan dilakukan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono jika mereka terpilih, dinilai tim kampanye pasangan Mega-Prabowo sebagai salah satu bukti penguat Boediono adalah penganut paham ekonomi neoliberalisme.
“Rencana privatisasi BUMN ini semakin menegaskan kalau Boediono seorang neolib, ‘hardcore’ neolib,” ujar Anggota Tim Kampanye Nasional, Megawati-Prabowo, Fadli Zon dalam keterangan persnya di Badan Pemenangan Presiden, Jalan Cik Di Tiro, Jakarta, Minggu ( 21/6 ).
Tim kampanye Mega-Prabowo, lanjutnya dengan tegas menolak privatisasi BUMN dengan alasan inefisiensi. “Dalam prospek ekonomi kerakyatan, maka seluruh BUMN yang menjalankan tugas negara berdasarkan ketentuan pasal 33 UUD 1945 dan pelaksanaan strategis di dalam menjaga kedaulatan politik harus tetap dipertahankan,” tuturnya.
Sementara itu, Kristyanto salah seorang Tim Kampanye Nasional Mega-Prabowo menambahkan, sikap privatisasi terhadap BUMN, menunjukan ketidakpercayaan terhadap kemampuan dalam mengelola BUMN.
“Di negara-negara maju justru BUMN yang menjadi ujung tombak. Langkah yang seharusnya dilakukan pemerintah adalah melakukan remanajemen pada tubuh BUMN agar memenuhi tata kelola perusahaan yang baik dan sehat,” tuturnya.(Kompas.com)