Capres Prabowo Subianto mengatakan gerakan intelijen sudah tidak zamannya lagi dalam pemilu sekarang ini. Akan tetapi, menurutnya, banyak intel-intel yang pro kepada pasangan Megawati-Prabowo.
“Jangan-jangan sekarang ada intel yang mencatat siapa saya yang hadir di sini,” kata Prabowo di hadapan 2.150 kader PDIP dari 17 kabupaten se-Jawa Barat dalam kampanye yang diadakan di Hotel Khatulistiwa, Jl Raya Jatinangor, Sumedang, Jabar, Kamis (2/7/2009).
“Tapi kita lawan dengan kekuatan rakyat, kita punya kekuatan rakyat,” lanjut Prabowo.
Menurut Prabowo, banyak anggota intelijen yang berpihak kepada pasangan Megawati-Prabowo. Bahkan di antara intel-intel itu ada yang merupakan anak buahnya sendiri.
“Katanya, ‘Pak ini atas perintah, tapi sebetulnya hati saya ikut bapak. Terus ada juga yang sudah dicopot,” kata Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengungkapkan adanya indikasi akal-akalan lagi dalam penyusunan DPT pilpres di Jawa Timur (Jawa Timur). Setidaknya ada 2 juta pemilih fiktif yang terdaftar di provinsi itu.
“Sekarang kita lihat ada indikasi permainan akal-akalan. Dari Jatim lagi kita dengernya. Ketemu 2 juta nama fiktif, tapi tak ada tanggapan dari KPU,” tandas Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini.
Prabowo curiga, pemilih fiktif itu adalah pengurangan dari desa-desa yang merupakan basis PDIP dan Partai Gerindra. (Detik.com)