Sejumlah mantan jenderal menjadi tim sukses masing-masing kubu-kubu capres dan cawapres. Kubu Prabowo juga tidak kalah merekrut Letjen (purn) M Yasin sebagai salah seorang tim sukses.
“Saya belum terima SK-nya. Bukan sebagai jurkam, tapi tim kampanye nasional. Masuk di dalam koordinator penggalangan massa,” ujar Yasin saat ditemui di sela-sela Rakernas Gerindra di Hotel Grand Kemang, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (23/5/2009).
Ketua Umum Partai Karya Perjuangan Nasional (Pakar Pangan) ini mengaku telah mempersiapkan sejumlah strategi untuk memenangkan pasangan Mega-Bowo.
“Kalau saya terangkan di sini tentunya kurang etis. Tapi intinya, bagaimana kita menangkan pasangan Mega-Prabowo,” kilah mantan tim sukses SBY-JK pada Pilpres 2004 ini.
Menanggapi kubu lawan yang menjadikan BLT, tunjangan PNS maupun tunjangan guru sebagai strategi, Yasin menanggapinya santai. “Itu sebenarnya strategi yang bagus. Tapi di cakar bawah eksekutornya tidak mampu menggunakan hal itu,” jelas dia.
Yasin juga tidak terlalu merisaukan adanya mantan Panglima TNI Marsekal (purn) Djoko Suyanto di balik SBY-Boediono. “Saya kira itu de facto. Keterlibatan masing-masing jenderal itu punya rahasia masing-masing,” kata Yasin.
Yasin bangga militer dipercaya untuk menyukseskan capres dan cawapres dalam Pilpres. Hal itu menandakan militer mempunyai kemampuan.
“Bukan sipil tidak dipercaya, orang sipil pun banyak. Kalau yang jenderal kan cuma beberapa. Pengakuan itu membuktikan jenderal punya kemampuan,” tutupnya.(Detik.com)