Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon menilai ada yang tidak wajar dalam peristiwa kebakaran yang menimpa kediamannya sepekan lalu. Dia menduga kejadian tersebut merupakan bagian dari teror politik yang dilancarkan pihak tertentu.
Hal ini disampaikannya usai mendampingi Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto bertemu Ketum DPP PDIP Megawati Sukarnoputri, Minggu (26/4/2009). Pertemuan berlangsung di kediaman Mega, Jl Teuku Umar, Jakarta.
“Meski pun sudah diselidiki kepolisian, saya rasa rumah saya terbakar secara tidak wajar. Saya merasa ini suatu ancaman, teror dan sabotase yang ada kaitannya dengan politik,” ujar Fadli.
Indikasi bahwa kebakaran yang merupakan bagian dari teror merujuk pada kejadian yang dialaminya sejak sepekan sebelum hari pemungutan suara Pemilu 2009. Dia mengaku bahwa selama kurun waktu itu rumahnya kebanjiran puluhan telepon gelap bahkan ancaman.
Tapi semua itu baru sebatas dugaan Fadli semata. Kedekatan dengan Prabowo Subianto yang mantan Danjen Kopassus, tidak serta merta membuat mantan aktivis mahasiswa itu juga mempunyai analisa hasil intelejen yang konkrit.
“Kita kan tidak tahu kalau dadakan seperti itu. Tapi saya merasa ini ada kaitannya dengan politik. Ini bagian dari perjuangan,” jawabnya saat ditanya tindak lanjut intelejen yang digelar.
Pada 21 April lalu, lantai dua rumah milik Fadli Zon yang berada di perumahan mewah Raffles Hills, Cibubur, terbakar. Belasan ribu buku koleksinya yang disimpan di sana musnah oleh api yang sementara ini masih diduga, muncul akibat hubungan pendek arus listrik.(Detik.com)