Hasil survei Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) seperti mengkonfirmasikan sepak terjang Prabowo Subianto dan Partai Gerindra dalam Pemilu 2009. Dalam survei tersebut, baik Gerindra maupun Prabowo dimungkinkan mengungguli partai papan atas, seperti Partai Golkar dan PDIP. Tidak sekadar itu, figur Prabowo juga berpotensi menjungkalkan SBY.
“Tergantung apakah Prabowo Subianto bekerja keras ataukah terus memasang iklan, atau terus mendekati tokoh dan elit politik. Jika Prabowo berhasil melakukan itu, terbuka kemungkinan Prabowo lebih populer dari SBY,” kata Direktur Eksekutif SSS Toto Sugiarto kepada INILAH.COM, Sabtu (4/4) di Jakarta.
Dalam survei SSS yang dilakukan 28 April hingga 1 April itu, terungkap Partai Demokrat masih diunggulkan untuk memenangi pemilu 9 April pekan depan, dengan dukungan sebesar 20,3%. Kemudian disusul PDI-P 13,5%, Partai Golkar 12,2%, Gerindra 10,4%, PKS 9,7%, PAN, 5,8%, PPP 4,3%, PKB 3,0%. “Partai Gerindra mungkin saja mengungguli Partai Golkar dan PDIP,” jelas Toto.
Survei SSS juga mengungkapkan, figur SBY dan Prabowo memiliki potensi yang sama sebagai capres yang berasal dari kalangan militer, yang unggul dalam pemilu presiden 2009, jika dibandingkan dengan capres dari militer lainnya, seperti Wiranto dan Sutiyoso.
SBY mendapat dukungan 56,8% dan Prabowo mendapat dukungan 26,9%. “Jadi tergantung SDM dan finansial yang dimiliki SBY dan Prabowo,” ujarnya.
Hal serupa terungkap dalam survei Lembaga Riset Informasi (LRI). Lembaga survei pimpinan Johan Silalahi itu mengungkapkan Partai Gerindra berpotensi untuk menyodok partai papan atas lainnya. Manuver melalui iklan menajdi indikasi itu. “Iklan Gerindra secara kualitas dan kuantitas sangat pas dan berhasil menduduki posisi pertama dengan 28,75%,” kata Johan di Jakarta, Sabtu (4/4).
Tidak sekadar itu, LRI juga menilai peluang massa PKB pro Gus Dur masuk ke Gerindra juga akan mempengaruhi perolehan suara partai berlambang kepala burung garuda tersebut. “Ada yang bilang SBY dipasangkan dengan siapa saja akan dapat suara yang bagus dan menang, saya tidak yakin itu. Orang-orang SBY saya harap jangan terlalu over confident ,karena bisa jadi bumerang,” ingatnya.
Survei LRI yang dilakukan pada 27 Maret hingga 1 April itu mengungkapkan Demokrat meraih dukungan 20,66%, Golkar 18,05%, PDIP 16,31%, PKS 8,54%, Gerindra 5,76%, PAN 3,15%, PPP 2,18%, PKB 1,36%, Hanura 1,02%, dan PDS 0,87%.
Perhitungan dan analisis lembaga survei sama sekali belum menjadi indikasi hasil Pemilu 2009 mendatang. Jika pun hasil suvei menjadi tren suara pemilih, setidaknya partai politik harus menyusun strategi format koalisi.
Jika SBY head to head dengan Prabowo misalnya, dari pilihan haluan ekonomi masing-masing calon, setidaknya bisa menjadi pijakan koalisi. Pilihan ekonomi SBY yang cenderung neoliberal dan tawaran konsep ekonomi kerakyatan Prabowo Subianto, harusnya bisa jadi pengikat partai-partai dalam menentukan arah koalisi. (inilah.com)