Rencana pertemuan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengagendakan pembahasan masalah nasional, termasuk kelemahan Presiden SBY. Langkah ini jelas mengancam posisi ikon politik Demokrat itu.
“Ini efektif untuk membuka cacat SBY, mengurangi poin SBY di masyarakat. Jadi kita perlu dukung penuh karena tujuannya membongkar kecurangan yang terjadi,” kata pengamat politik UI Boni Hargens kepada INILAH.COM di Jakarta, Kamis (19/3).
Sebab, menurut Boni, selama ini pada setiap pilkada termasuk Pilkada Jatim, selalu diintervensi oleh partai incumbent. Itu sebabnya sangat berpotensi kecurangan.
“Politik SBY itu mengerikan. Kalau terbukti oleh KPU, ini bisa dipidanakan. Saya sangat mengapresiasi langkah mantan Kapolda Jatim Irjen Pol Herman SS. Karena dialah yang membuka kotak vandora,” ujar Boni.
Boni mengatakan, tujuan Prabowo-Mega adalah langkah politik untuk menjegal capres PD SBY. Jelas ini akan merugikan, dan mengancam Partai Demokrat.
“Langkah politik ke depannya bisa saja Prabowo dan Mega akan berkoalisi. Yang jelas upaya Prabowo dan Mega perlu didukung supaya tak terjadi kecurangan lagi,” tandasnya.
Herman buka-bukaan soal dugaan manipulasi DPT dalam Pilgub Jatim, khususnya untuk wilayah Kabupaten Sampang dan Bangkalan. Pada 18 Februari 2009 Herman telah menetapkan Ketua KPU Jatim Wahyudi Purnomo sebagai tersangka. Namun sehari kemudian, Herman dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh Irjen Pol Anton Bachrul Alam.
Selama menyelidiki kasus dugaan pemalsuan DPT tersebut, ungkap Herman, Mabes Polri melakukan intervensi. Karena itu, Herman mengaku kecewa dan menyatakan mengundurkan diri sebagai anggota Polri terhitung 1 Maret 2009. Namun Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri membantah dugaan tersebut.
Herman tak berputus asa. Dia mendatangi rumah Mega pada Rabu 18 Maret siang. Jagoan PDIP pasangan Khofifah Indar Parawansa – Mudjiono kalah dalam Pilkada Jatim yang memenangkan jagoan PD Soekarwo – Saifullah Yusuf.
Pada Rabu malam harinya, Prabowo mendatangi rumah Mega. Keduanya sepakat mendesak KPU membagikan soft dan hard copy DPT guna menghindari manipulasi dalam pemilu legislatif dan pilpres. (inilah.com)