Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary menyatakan, sukses Pemilu 2009 bukan hanya dari banyaknya masyarakat yang datang ke TPS, namun justru dari motif masyarakat yang mendatangi TPS.
“Pemilu 2009 bisa dikatakan sukses apabila masyarakat datang ke TPS bukan karena iming-iming dari caleg, namun karena ingin memilih pemimpin Indonesia yang paling baik,” kata Abdul Hafiz di Jakarta, Senin (16/2).
Sukses lain, tambahnya, apabila petugas di seluruh tahapan pemilu, melaksanakan tugasnya dengan baik, berlaku jujur dan tidak tergoda untuk melakukan pelanggaran, misalnya melakukan penggelembungan suara.
Sedangkan dari sisi peserta, tambahnya, Pemilu 2009 akan sukses dan berkualitas apabila peserta pemilu taat azas, melakukan semua kegiatan sesuai dengan undang-undang yang berlaku, dan tidak hanya berbuat baik saat kampanye saja.
Sementara itu anggota KPU Endang Sulastri secara terpisah mengatakan, kondisi saat ini banyak masyarakat yang kecewa karena berbagai hal, kemudian citra DPR/D yang kurang baik di mata masyarakat, termasuk citra buruk oknum anggotanya,
Sedangkan Menteri Kominfo M. Nuh mengatakan, Departemen Kominfo memiliki tugas berat untuk mensosialisasikan Pemilu 2009 ke seluruh masyarakat Indonesia di dalam dan luar negeri.
“Dalam sosialisasi nanti hendaknya aparat tidak memihak pada satu partai atau caleg tertentu. Tugas kita hanya mensosialisasikan cara mengikuti pemilu dengan baik,” kata M. Nuh.
Tentang iklan pemilu, menteri berpesan, tidak hanya cukup mengajak untuk memilih, tetapi juga bagaimana cara memilih dan prosedur memilih yang benar, serta memanfaatkan teknologi dengan baik.
Dijelaskan, kalau dulu dengan sistem coblos, Pemilu 2009 akan menggunakan tanda centang (V), dan berdasarkan UU Nomor 10 tahun 2008, penandaan hanya satu kali, yaitu pada nomor caleg atau nomor partai. (Kabarpemilu.com)