“Itu hanya permainan kata-kata. Memang pemerintah ini kan bisanya cuma mempermainkan kata-kata saja. Tidak bisa membuktikan siapa yang dimaksud. Itu cuman pepesan kosong yang tidak ada artinya. Mestinya presiden tidak perlu bicara begitu,” kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon pada detikcom, Senin (9/2/2009).
Menurut Fadli, kalau memang SBY merasa ada yang memfitnahnya, sebaiknya diungkapkan secara terbuka. Cara tersebut dinilai lebih elegan dan gentle daripada membuat kata-kata yang membuat banyak penafsiran seperti pernyataanya saat membuka Rapimnas PD.
“Kalau mengatakan seperti itu, katakan siapa yang dimaksud. Kalau tidak, hanya akan menimbulkan fitnah, karena membuat orang jadi bertanya-tanya. Katanya berpolitik secara santun dan transparan. Ya ungkapkan,”tantang Fadli.
Kalau SBY merasa tidak mampu menyebut siapa yang memfitnahnya, sebaiknya kata-kata balasan itu tidak diungkapkan. Sikap seperti ini sangat penting untuk menjaga kewibawaanya sebagai seorang pemimpin dan negarawan.
“Kalau memang yakin ada yang memfitnah, katakan. Tuntut siapa yang melakukan fitnahnya. Kan ada aturan hukumnya soal itu. Itu namanya gentleman karena tidak membuat masyarakat bingung,” pintanya.
Apakah pernyataan SBY itu dimaksudkan untuk membalas kritikan Prabowo Subianto yang keras dalam pidatonya di acara peringatan hari ulang tahun Partai Gerindra I? “Saya kira tidak ke situ saja, bisa kemana-mana. Yang dilakukan oleh Prabowo itu bukan cerita, tapi fakta dan bukti nyata sesuai data-data yang ada,” pungkas Fadli.
Dalam pidato pembukaan Rapimnas Partai Demokrat, SBY mengeluarkan serangan kepada lawan-lawan politiknya. Menurut SBY, tokoh yang sering memfitnah bakal tidak dapat hidayah.
Karena itulah, SBY berharap agar kader partainya tidak terpancing dengan serangan atau hasutan yang dilontarkan oleh lawan-lawan politiknya. Bagi SBY, kritikan yang dilontarkan kepada partainya harus dijawab dengan cerdas dan tepat.
Dalam kesempatan itu juga, SBY berharap semua pihak menggunakan cara-cara yang elegan dalam memenangkan Pemilu 2009. (Detik.com)