Wacana adanya gerakan ‘ABS’ di tubuh TNI yang dilontarkan Presiden SBY dinilai sebagai sikap yang tak bijak. Isu yang mengesankan ketakutan SBY terhadap lawan politiknya dari kalangan militer itu sengaja digelindingkan untuk menjegal Prabowo & Wiranto?
“Saya sudah cek dari bebagai sumber di TNI dan isu itu tidak ada. Saya khawatir itu muncul dari para purnawirawan. SBY itu khawatir dengan kiprah mantan petinggi TNI yang kini ada di Hanura dan Gerindra,” ujar pengamat militer UI Edy Prasetyono kepada INILAH.COM, Jakarta, Jumat (30/1).
Pernyataan SBY itu, menurutnya, terlalu berlebihan. Sebab, karena kekhawatiran dan kecurigaan SBY yang terlalu besar itu telah menunjukkan ketidakpecayaan SBY terhadap reformasi TNI yang masih berjalan hingga saat ini.
“Pernyaataan itu dilontarkan berarti memperlihatkan kontrol presiden sbagai panglima tertinggi terhadap refomasi TNI cukup lemah. Padahal dibandingkan negara berkembang lainnya, reformasi TNI di Indonesia sudah jauh lebih berhasil. Jadi TNI itu menurut saya saat ini sudah netral,” katanya.
Seharusnya, kata Edy, SBY tidak perlu melemparkan komentar seperti itu, karena sebagai panglima tertinggi dan kepala negara, SBY bisa langsung menindak. Kalau seperti ini justru akan membuat TNI jadi saling curiga dan merasa tertuduh.
“Sekarang ini, yang penting negara penuhi kesejahtraan prajurit, penuhi profesionalisme mereka bukan malah menuding yang macam-macam,” pungkasnya.(Inilah.com)