Performance Prabowo Subianto makin menghipnotis para politisi gaek. Hengkangnya Permadi dari PDIP untuk merapat ke Partai Gerindra adalah salah contoh kecil. Ada sederet nama lain yang telah merapat sebelumnya. Sekuat apa posisi Prabowo di Pemilu 2009?
Sejumlah nama beken teus merapat ke Prabowo Subianto, calon presiden Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Mantan menantu Soeharto ini masih memiliki daya pikat yang tinggi. Pada jajak pendapat sejumlah lembaga survei, nama Prabowo langsung menyodok para seniornya.
Survei LP3ES, Desember lalu, misalnya, menempatkan mantan Danjen Kopassus tersebut di peringkat empat dengan memperoleh dukungan 7,8%. Perolehan ini jauh meninggalkan Wiranto, Amien Rais, Gus Dur, Hidayat Nur Wahid dan politisi kawakan lainnya.
Iklan politik Gerindra dan Prabowo yang tak pernah berhenti sejak penayangan awalnya, medio 2008 lalu, diyakini menjadi magis kuat atas meroketnya popularitas mantan istri Titiek Soeharto itu.
Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), September lalu, mengungkap Partai Gerindra memperoleh gurihnya iklan televisi dengan meraih 51% dan sebanyak 66% viewership iklan politik. Perolehan ini mengungguli partai politik lainnya seperti Partai Demokrat (42%), Partai Golkar (31%), dan PDI Perjuangan (27%).
Angka-angka itu tentunya fakta hasil survei yang mencerminkan persepsi publik atas figur Prabowo dan iklan politiknya. Namun, merapatnya para ‘bintang’ ke Prabowo, tentunya bukan karena pesona iklan politik yang memang cukup massif semata.
Dengarlah pengakuan Permadi, bekas politisi PDIP yang hengkang dari partai Moncong Putih itu. Menurut dia, Prabowo jauh lebih Sooekarnois dari Megawati dan PDIP. “Kenapa saya memilih Prabowo, karena ia lebih Soekarnois dari Mega dan PDIP,” akunya kepada INILAH.COM, Kamis (29/1) di Jakarta.
Maka, mengajak Prabowo untuk ziarah ke makam Bung Karno di Blitar pun belum lama ini, Permadi lakoni untuk menguatkan magis Soekarnois tersebut.
Permadi tidak sendirian. Salah satu Ketua DPP Partai Golkar yang enggan disebutkan namanya juga mengaku merapat dan mendukung Prabowo Subianto menjadi Presiden 2009. Dia berkeinginan menduetkan Prabowo dengan Sultan HB X. “Pasangan ideal Prabowo-Sultan akan membawa Indoensia keluar dari krisis seperti saat ini,” klaimnya.
Sebelum Permadi, mantan tokoh PDI Perjuangan lainnya, Haryanto Taselam juga merapat ke Prabowo. Kini, dia malah memegang Direktur Media Centre Gerindra.
Bagi Direktur Eksekutif Charta Politika, Bima Aria Sugiarto, hijrahnya para elite ke Prabowo dan Gerindra memiliki banyak latar belakang. Faktor utama, kata Bima, orang-orang merasa termarjinalkan dari partai politik lamanya.
“Yang pasti, karena orang-orang tersebut termarjinalkan dari partai politik lamanya,” katanya kepada INILAH.COM, Jumat (30/1) di Jakarta. Menurut dia, Prabowo juga melakukan hal yang sama saat dirinya merasa tidak memiliki tempat di Partai Golkar.
Kemungkinan lainnya, merapatnya para bintang di lingkaran Prabowo, sambung Bima, juga dikarenakan kedekatan dalam pemikiran politik dan ideologis. “Bisa juga Prabowo dipersepsikan sebagai sosok yang dibutuhkan saat ini daripada capres lainnya, baik SBY maupun Megawati,” tegas Bima yang juga dosen Universitas Paramadina Jakarta ini.
Berkumpulnya politisi gaek di inner circle Prabowo jelas akan berdampak positif bagi jalan putra begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo ini menuju kursi pucuk pimpinan negeri ini. Selain bakal memperluas jaringan politik Prabowo, merapatnya para bintang tersebut juga akan menaikkan citra positif bagi Prabowo.
“Akan menentukan kegiatan lobi dan memperluas networking. Yang pasti, banyaknya tokoh yang berkumpul jelas akan membuat citra positif ke publik,” tegasnya.
Apakah para politisi gaek tersebut hanya mencari tempat dan posisi di Gerindra? Ketua Umum DPP Gerindra Suhardi membantah keras jika perpindahan tokoh-tokoh tersebut karena mengincar posisi dan kursi. “Sama sekali tidak ada iming-iming. Mereka juga tidak pernah menuntut apa-apa. Semua tulus merapat ke kami,” tegasnya di Yogyakarta.
Suhardi menamabahkan, selain tokoh-tokoh yang sudah mempubliksakan perpidanahannya ke Gerindra dan Prabowo, banyak juga tokoh lainnya yang merapat, namun belum resmi dipublikasikan.
Suhardi optimistis, dengan masuknya tokoh yang memiliki latar belakang politik yang kuat akan membantu perjuangan Prabowo dan Gerindra untuk menuju RI 1.
“Logikanya seperti itu. Tokoh tersebut punya gerbong dan jaringan. Setidaknya mereka akan mengajak keluarga, teman, dan tentunya gerbongnya untuk mendukung kami,” ujarnya. Dia mengklaim saat ini terdapat 10 juta anggota Gerindra yang dipastikan akan terus bertambah. (Inilah.com)